Disaster Management of the Regional Disaster Manajement Agency (BPBD) of Gunungkidul Regency in Drought- Phone Areas
Abstract
Gunungkidul Regency experiences a clean water crisis every year due to the prolonged dry season and the geological condition of the Gunungkidul region, which is dominated by karst mountains, so that rainwater that falls on the ground surface will immediately seep into the ground and then form underground rivers. This research aims to see how disaster management in drought-prone areas by the Regional Disaster Management Agency (BPBD) of Gunungkidul Regency. This research uses a qualitative method by conducting interviews and observations. The results of this study indicate that in the face of drought BPBD Gunungkidul Regency has carried out various disaster management activities consisting of pre-disaster stages which include mitigation, preparedness and warning activities by producing various activities of mapping disaster-prone areas, monitoring weather forecasts and the formation of Disaster Resilient Villages/Groves and Disaster Safe Education Unit Schools (SPAB), during disasters by providing clean water dropping assistance and post-disaster at this stage BPBD Gunungkidul Regency conducts activities, namely rehabilitation and reconstruction.
Downloads
References
[2] Kompas.com, “Kekeringan, Warga di Gunungkidul Habiskan Rp 150.000-170.000 untuk Beli Air Bersih,” kompas.com , 2022. https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/08/24/154615778/
[3] A. Mu, awanah Sukmawati, and P. Utomo, “ANALISIS RISIKO KEKERINGAN DI KABUPATEN BANTUL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA,” 2021.
[4] Undang-Undang Republik Indonesia indonesia Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Penangulangan Bencana, “Undang-Undang No 24 Tahun 2007 2007.”
[5] Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul No 6 Tahun 2013, “Peraturan Daerah Kabupaten Gunungkidul Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Penyelengaraan Penangulangan Bencana.”
[6] B. M. Faturahman, “REFORMASI ADMINISTRASI DALAM MANAJEMEN BENCANA,” 2017.
[7] A. Purwanto, E. Suharini, and W. Setyaningsih, “Info Artikel,” 2018. [Online]. Available: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo
[8] A. R. Damari Komunitas Pendidik Nusa Kampung Asten Gunung Leutik and D. Benteng, “Teknologi Pompa Air Listrik untuk Menanggulangi Krisis Air di Desa Ciaruteun Ilir Binaan Komunitas Pendidik Nusa Bogor (Electric Water Pump Technology to Resolve the Water Crisis in Ciaruteun Ilir Village Assisted by the Komunitas Pendidik Nusa Bogor),” 2022.
[9] S. Purnomo, G. Halik, Y. Dhokhikah, R. Ulil Absari, and A. Salsa, “Penilaian Bencana Kekeringan dan Strategi Penyediaan Air Bersih di Wilayah Utara Kabupaten Lumajang,” Jurnal Teknik Pengairan, vol. 12, no. 2, pp. 92–103, Dec. 2021, doi: 10.21776/ub.pengairan.2021.012.02.02.
[10] A. Mu, awanah Sukmawati, and P. Utomo, “ANALISIS RISIKO KEKERINGAN DI KABUPATEN BANTUL PROVINSI D.I. YOGYAKARTA,” 2021.
[11] I. S. Surya and I. G. N. Suwetha, “EDUKASI BENCANA KEKERINGAN DAN KESIAPSIAGAAN WARGA MASYARAKAT DALAM MENANGGULANGI BENCANA KEKERINGAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT,” Jurnal Pemerintahan Dan Keamanan Publik (JP dan KP), pp. 28–44, Nov. 2021, doi: 10.33701/jpkp.v3i1.1519.
[12] W. Nuarsa, I. Wayan, and S. Adnyana, “Pemetaan Daerah Rawan Kekeringan di Bali-Nusatenggara dan Hubungannya dengan ENSO Menggunakan Aplikasi Data Penginderaan Jauh,” 2015. [Online]. Available: https://www.researchgate.net/publication/311729609
[13] Tataruang.id, “Peta Yogyakarta Lengkap dengan Kabupaten dan Kota,” Jun. 2022. https://www.tataruang.id/2022/06/27/peta-yogyakarta-lengkap-dengan-kabupaten-dan-kota/
[14] dpu.kulonprogokab.go.id/, “Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulonprogo,” Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kulonprogo, 2022. https://dpu.kulonprogokab.go.id/
[15] J. Nugroho, M. Zid, and M. Miarsyah, “Potensi sumber air dan kearifan masyarakat dalam menghadapi risiko kekeringan di wilayah karst (Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Yogyakarta),” JPLB, vol. 2020, no. 1, pp. 438–447, [Online]. Available: http://www.bkpsl.org/ojswp/index.php/jplbJPLB,4
[16] D. Mahardika, E. Larasati, J. H. Soedarrto, S. H. Tembalang, and S. Kotak, “MANAJEMEN BENCANA OLEH BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH (BPBD) DALAM MENANGGULANGI BANJIR DI KOTA SEMARANG.”
[17] D. R. Minhar and F. Aco, “MITIGASI BENCANA DALAM MENGATASI KEKERINGAN DI KALURAHAN GAYAMHARJO KAPANEWON PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,” 2021.
[18] R. Kinanthi, “PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MANAJEMEN BENCANA UNTUK PEMBANGUNAN MASYARAKAT BERKELANJUTAN.”
[19] F. Wulandari and Waluyo, “Efektivitas Pemanfaatan Dana bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau dalam Bidang Kesehatan di Kota Surakarta Tahun 2018,” Bestuur, vol. 7, no. 1, pp. 15–25, Aug. 2019, doi: 10.20961/bestuur.v7i1.28418.
[20] K. Air Tanah di Desa Rawan Kekeringan Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen Annisa Islammei Rahayu and W. Setyaningsih Jurusan Geografi, “Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) Info Artikel,” 2019. [Online]. Available: http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage
[21] H. K. Bakti and A. Nurmandi, “PEMULIHAN PASCA BENCANA GEMPA BUMI DI LOMBOK UTARA PADA TAHUN 2018,” JURNAL GEOGRAFI, vol. 12, no. 02, p. 137, Aug. 2020, doi: 10.24114/jg.v12i02.16750.
[22] D. Kunto Nurkukuh, “Identifikasi Pola Pemanfaatan Ruang Publik di Embung Langensari Yogyakarta,” 2018. [Online]. Available: https://journal.sttnas.ac.id/rekaruang
[23] S. Apriyani, G. Sri Wuryanto Prasetyo Utomo, H. Feriadi, M. Arsitektur, F. Arsitektur dan Desain, and U. Kristen Duta Wacana, “ADAPTASI MASYARAKAT DESA TILENG GIRISUBO DALAM MENGHADAPI KEKERINGAN.”
[24] Rahayu Sulistyorin*, Gatot Eko Susilo, Siti Anugrah Mulya Putri Ofrial Sinergi et al., “Alternatif Penanganan Permasalahan Infrastruktur Kebutuhan Air Bersih di Kota Bandar Lampung Melalui Rain Water Harvesting,” 2020. [Online]. Available: https://sinergi.lppm.unila.ac.id